Palu, Kalampa.co – Badai penolakan Revisi Undang-Undang (RUU) Tentara Nasional Indonesia (TNI) sampai ke Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng)
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Tadulako (Bemut) bersama Majelis Mahasiswa Universitas Tadulako (MM Untad) sebagai dua lembaga kemahasiswaan tertinggi Untad melakukan aksi solidaritas dan mimbar bebas menolak RUU TNI di depan taman Untad. Selasa (18/04/2025) malam.
Aksi tersebut muncul akibat ketidakpercayaan mahasiswa Untad terhadapat komisi satu Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR – RI) atas proses pembahasan RUU TNI yang dilakukan secara tertutup dan di anggap akan mengembalikan dwifungsi TNI
Dalam aksi tersebut Bemut dan MM Untad melakukan orasi penolakan terhadap RUU TNI serta penaburan bunga melati sebagai simbolis bahwa DPR RI telah mati, aksi tersebut di lakukan guna membakar api semangat mahasiswa Untad untuk mempertahankan demokrasi.
“Telah berpulang ke rahmat tuhan yang maha esa anggota komisi satu yang telah menghianati semangat reformasi” sepata kalimat dari orasi ketua MM Untad.
Menurut, Ketua Bemut Untad aksi tersebut tidak hanya berhenti pada malam ini, melainkan akan ada aksi susulan dengan melibatkan ratusan mahasiswa Untad
“kami akan turun ke jalan dengan massa lebih banyak lagi dan mengawal demokrasi, demokrasi harga mati, pukul mundur tentara ke barak” Ujar Irfan